Anak rantau

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan bahkan tahun dilalui dengan sebuah doa, semangat, dan sebuah mimpi yang ingin diraih. Soal niat kerja keras kamu jelas tidak perlu ditanya, jauh dari orang tua kita dituntut harus mampu hidup mandiri dan tenggung jawab akan diri kita sendiri. Tapi sejauh ini, terkadang terbesit pikiran apa yang sudah saya capai? apa yang sudah saya dapat ? Pedih, sedih terkadang menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan rasa dalam hati, saat menyadari bahwa hidup kita masih begini-begini saja.Wahai anak rantau, meski mimpimu terlihat masih sangat jauh di sana. Namun sejauh apapun itu, kita saat ini sedang berjuang menuju kearah mimpi itu berada….percayalah Tuhan selalu bersama kita, Doa orang tua selalu mengiringi langkah kita. Kejarlah mimpimu, kita layak sukses, niat kita untuk mebahagiakan keluarga tentu saja Allah akan merestuinya. Aamiin…… Percayalah

Menjadi anak rantau memiliki alasan yang kuat terluskan melangkah kedepan

1. Demi masa depan, kita berani melangkahkan kaki keluar dari kota kelahiran
Seorang anak rantu merani keluar dari kota kelahiran, darimana ia berasal meninggalkan orang-orang yang disayangi demi meraih mimpi, meraih masa depan. Hidup jauh dari orang tua, bukanlah hal yang mudah. Hidup jauh dari orang tua terkadang banyak dari kalian berfikir “pasti enak ya yang jauh dari orang tua bisa hidup bebas, kemana-mana gak ada yang melarang” kalian salah kawan…. menjadi seorang anak rantau jauh dari orang tua adalah hal yang sangat berat, kita tidak bisa berkomunikasi dengan mereka secara langsung, kita hanya berkomunikasi via suara, video call, yang tidak kami lakukan setiap hari, karena orang tua terkadang tidak mau mengganggu waktu belajar kita.

2.Setiap hari dihantui rasa cemas dan rindu
 Jauh dari rumah tidak semudah dan sesederhana yang dipikirkan. Hidup saat bersama orang tua kita selalu bertemu mereka, mencium tangan, selalu mengetahui keadaan mereka. Namun, menjadi anak rantau hanya handphone lah untuk mengetahui keadaan mereka menanyakan kabar apa kabar pak? Apa kabar ibu? Sehatkan kalian? Rasa cemas yang selalu menghantui tak kala saat hp berderik dan nomor keluarga yang menghubungi. Ya. Menyenangkan saat keluarga menghubungi kita, tapi kita tidak tahu kemungkinan informasi apa yang akan kita terima. Apakah mengenai kabar baik? Atau malah kabar sebaliknya? Itulah yang membuat kami selalu cemas akan keadaan mereka, karena kita tidak dekat dengan mereka. Hanya sebuah doa yang selalu kami panjatkan kepada Tuhan YME untuk menjaga orang-orang yang kita sayangi


3.Menghibur diri sendiri. Toh kini teknologi sudah bisa memutus segala jarak di bumi. Tapi lagi-lagi waktu yang tak bisa diajak kompromi

Saat memutuskan untuk pergi, bukan hanya diri sendiri yang perlu menguatkan diri LL. Orang tuamu pun merasakan hal yang sama karena mereka harus melepaskan putra/putri mereka keluar dari kota kelahiran mereka sendiri. Namun pemahaman akan mimpi anaknya, Ayah dan Ibu melepasmu dengan senyum motivasi yang membuat semangatmu semakin membara. Sehingga kita akan menghibur diri bahwa jarak bukanlah masalah. Teknologi sudah sedemikian majunya, tentu bisa membuat keluarga tetap dekat meski tidak bersua. Namun kesibukan terkadang membuatmu putus asa. Daftar tugas yang semakin banyak seperti rentetan karet gelang sehingga lembur berdatangan tanpa ditolak.

4.Liburan panjang tetap butuh perjuangan juga. Demi mengobati rindu, tak mengapa berdesak-desakan di jalan dengan sesama perantau yang juga rindu dekapan orang tua
Waktu libur panjang adalah hal yang sangat kami rindukan dan kami tunggu.sebab saat libur panjang inilah kami melaksanakan ritwal kami selagi masih bisa dilakukan (MUDIK). Hahahaha ya waktu mudiklah yang kita tunggu, karena ingin bertemu dengan keluarga sekian lama tak berjumpa. Perjalanan mudik yang saya lalui bukanlah perkara mudah, dimana kita harus berada di dalam kendaraan selama 3 hari 3 malam waktu yang tidak singkat bukan ???? jarak kota solo ke jambi yang terhalang oleh lautan, cukup menjadi sebuah perjuangan, kerana kita tidak tahu kemungkinan apa tyang akan terjadi selama diperjalanan…. semboyan yang menggambarkan saat kami melakuka perjalanan pulang (mudik)
“Mudik adalah Perjuangan!!!!
Dan berjumpa dengan keluarga adalah sebuah Kebahagian 


Buat para teman-teman yang jadi anak perantau tetaplah berjuang kawan, raihlah mimpimu yang ada di depan sana……. Teruslah berjuang!!!!! Doa orang tua mengiringi setiap langkah kita….. J


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Teknologi informasi